Minggu, 23 November 2014

Contoh Curriculum Vitae (CV)

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Ivan Oktafirly
Alamat : Pondok Cilegon Indah
HP         : 08572018XXXX
Email : ivanfirly@gmail.com
Tanggal Lahir : 21 Oktober 1994
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Pendidikan Formal
2001-2007 : SDN 2 Cilegon
2007-2010 : SMPN 2 Cilegon
2010-2013 : SMAN 3 Cilegon

KEMAMPUAN

Install Ulang PC/Laptop
Komputer (Ms Word, Ms Excel, dll)
Program (Cobol, C++, QBasic, VBasic, dll)

Hal yang Penting Dalam Mendirikan Organisasi


Ketika kalian memutuskan untuk mendirikan sebuah organisasi maka hal yang sangat penting dan mendasar yang akan menentukan bentuk dan jalannya organisasi tersebut adalah visi dan misi yang akan menjadi acuan dari organisasi kalian. Sesederhana ataupun sekecil apapun organisasi yang kalian dirikan maka visi dan misi akan sangat dibutuhkan dalam bertindak, bergerak juga dalam mengambil keputusan yang akan sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi tersebut.

Pengertian Visi dan Misi

Menurut kamus bahasa Indonesia, kata visi memiliki arti kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan atau wawasan ke depan. Sedangkan menurut psychology dictionary pengertian dari visi atau vision berkaitan erat dengan indra penglihatan. Sehingga visi dapat diartikan sebagai suatu gambaran yang ada di hadapan organisasi dan menjadi acuan dari organisasi untuk bergerak mencapainya. Nyata sudah bahwa setiap organisasi membutuhkan visi yang jelas. Tanpa visi yang jelas, maka setiap unit tidak dapat memiliki strategi yang berkesinambungan satu dengan yang lain. Hal ini akan mengakibatkan organisasi tidak dapat bertumbuh dengan pesat bahkan cenderung jalan di tempat. Organisasi tanpa arah dan cita-cita bagaikan berjalan tanpa tujuan. Sedangkan misi adalah apa yang dapat kita lakukan untuk mencapai gambaran di depan tersebut (visi) baik dalam bentuk usaha maupun pemikiran.

Menentukan Visi Organisasi

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat menyusun visi dan misi sebuah organisasi:
1. Visi tidak berdasarkan kondisi saat ini atau masa lampau, melainkan berorientasi jauh ke depan akan apa yang hendak dicapai pada masa yang akan datang. Namun sejarah dapat dijadikan bahan pertimbangan.
2. Sumber daya yang dimiliki serta kompetensi haruslah merupakan hal-hal yang diperhitungkan.
3. Selain itu visi menyangkut suatu imajinasi akan posisi organisasi tersebut dan pergerakannya di dalam lingkungannya.

Visi yang ideal haruslah:

1. Sederhana dapat dipahami dan dapat dikomunikasikan kepada semua jajaran dan lingkungan perusahaan.
2. Dapat diukur, dijangkau dan memiliki time frame dalam pencapaiannya. Adapun time frame yang dimiliki adalah jangka panjang tanpa mengabaikan perkembangan zaman.
3. Reasonable
4. Ambisius dan bersifat strategic.

Menentukan Misi Organisasi

Beberapa unsur yang perlu diperhatikan didalam misi adalah:
1. Merupakan suatu usaha ataupun kiat-kiat untuk mewujudkan visi.
2. Haruslah mengandung nilai-nilai yang dimiliki organisasi.
3. Misi haruslah dengan jelas berkaitan dengan produk dari organisasi, segmen pasar dan pelanggan serta.
4. Budaya kerja juga akan menentukan misi organisasi.
5. Periode jangka panjang dan pendek juga perlu untuk diperhatikan.

Misi yang efektif hendaknya ringkas dan jelas, unik, fleksibel serta memberikan inspirasi bagi setiap bagian. Dengan menentukan misi perusahaan maka diharapkan setiap bagian memiliki arah dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil. Dengan demikian kesalahan di dalam mengambil langkah dan keputusan dapat terhindarkan.

Penerapan Visi dan Misi

Dalam penerapan visi dan misi maka haruslah melibatkan semua jajaran yang ada sehingga perlu dipastikan bahwa visi dan misi dapat dipahami oleh semua orang serta membangkitkan komitmen yang tinggi di dalam pencapaiannya. Semua bagian dari organisasi harus memiliki strategi yang mengacu kepada visi dan misi yang sudah ditentukan, begitu juga didalam membuat perencanaan, menentukan prioritas atau pengambilan. Lalu bagaimana, jika organisasi terbentuk tanpa adanya kesepakatan untuk menentukan visi dan misi? Walaupun sepertinya terlambat, tetapi bukan berarti tidak dapat dirumuskan. Bahkan visi dan misi pun dapat bersifat dinamis, yaitu ketika tidak sesuai lagi dengan zaman ataupun kondisi yang ada, maka setiap jajaran yang terkait dapat mereview kembali dan membuat penyesuaian. Oleh karena itu, mulailah meninjau visi dan misi organisasi serta buatlah sebuah analisa apakah semua proses yang telah berlangsung maupun yang sedang dan akan berlangsung sudah sesuai dengan visi dan misi organisasi

Sumber :
http://businesslounge.co/2013/12/11/memulainya-dari-visi-dan-misi-langkah-penting-dalam-mendirikan-organisasi/

Perbedaan Organisasi Niaga dan Organisasi Sosial

Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota. Organisasi niaga adalah Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan. Dilihat dari pengertiannya pun organisasi niaga dibentuk untuk menghasilkan suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan terutama dalam bidang niaga itu sendiri.

Macam-macam organisasi niaga
Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Terbatas dahulu disebutNaamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. Bentuk CV dibagi menjadi 3 yaitu CV Murni, CV Campuran dan CV Bersaham. CV Murni hanya terdapat satu sekutu komplementer, yang lain merupakan sekutu komanditer. CV Campuran terbentuk dari suatu firma yang membutuhkan tambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer. CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan. Sekutu komplementer maupun komanditer mengambil satu saham atau lebih.

Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian

Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).
Jenis-jenis koperasi antara lain:
Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.
Koperasi produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa koperasi anggotanya.
Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya

Kartel
Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplai dan kompetisi.


Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Proses terbentuknya Lembaga Sosial
Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubugnan dengan ”seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya”. Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini.
Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :

Diketahui
Dipahami dan dimengerti
Ditaati
Dihargai

Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut. Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya. Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya. Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial. Fungsi-fungsi tersebut antara lain: a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok. b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan. c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya. Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.

Ciri-ciri organisasi sosial
Menurut Berelson dan Steiner sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Formalitas, merupakan organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.

Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
Rumusan batas-batas operasionalnya (organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial