Rabu, 22 Oktober 2014

Sistem Manajemen dan Sistem Organisasi PLN

Sistem Manajemen Pada PLN
  1. Sistem Manajemen Mutu
    Sistem Manajemen Mutu diperlukan untuk mengarahkan dan mengendalikan operasi sebuah perusahaan dengan cara sistematis dan transparan, sehingga dapat mencapai tujuan secara optimal. Keberhasilan akan dapat tercapai dari implementasi dan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu yang di desain untuk selalu memperbaiki kinerja sambil menanggapi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dengan operasi perusahaan. ISO (Organisasi Internasional untuk Standarisasi) sebagai federasi dunia telah menerbitkan Standar ISO 9001:2008 yang merupakan revisi dari ISO 9001:2000 dan juga persyaratan Sistem Manajemen Mutu bagi suatu perusahaan dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu. Badan Standarisasi Nasional sebagai Badan yang menerapkan standardisasi di Indonesia telah menerbitkan versi SNI-nya dengan kode SNI ISO 9001:2008. Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi (LMK – Certification) telah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN-BSN) sesuai ISO17021: 2006. LMK-Certification memberikan sertifikat ISO 9001:2008 kepada unit-unit PLN maupun perusahaan di luar PLN sesuai dengan lingkup akreditasi LMK-Certification, yaitu Peralatan Listrik & Peralatan Optik (19), Teknologi Informasi (33), Jasa Engineering (34) dan Penyediaan Kelistrikan (25). Lembaga ini dalam melakukan proses sertifikasi mempunyai komitmen ketidakberpihakan, mengelola konflik kepentingan dan menjamin objektifitas kegiatan sertifikasi. Proses sertifikasi mengacu kepada standar Internasional ISO/IEC 17021. PLN Jaser sebagai lembaga sertifikasi didukung oleh auditor yang kompeten dan berpengalaman pada sektor ketenagalistrikan, sehingga mampu mendukung dan memberi value lebih pada proses sertifikasi ISO 9001. Dalam melakukan kegiatan sertifikasi, PLN Jaser berpegang pada prinsip-prinsip profesionalisme, mandiri, tidak memihak, bebas dari konflik kepentingan serta menjamin obyektivitas sehingga mampu memberi kepercayaan, keyakinan serta kepuasan bagi pelanggan.

  2. Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi
    Manajemen SDM adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, identifikasi talent, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, formulasi jalur karir, perencanaan suksesi, sampai dengan mengelola imbal jasa dengan maksud menyelaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.

    Latar Belakang MSDM-BK
    • Pencanangan Tahun 2004 sebagai Tahun Penerapan Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) pada 5 Januari 2004 yang lalu menandai dimulainya pendekatan yang lebih sistematik dan modern dalam mengelola sumberdaya manusia perusahaan.

    • Makna paling substansial dari Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDMBK) adalah proses pengelolaan sumberdaya manusia di perusahaan yang didasari oleh dua hal: pertama informasi tentang kebutuhan kompetensi di perusahaan dan yang kedua adalah informasi tentang kompetensi yang dimiliki oleh pegawai.

    • Mengelola Kompetensi sama dengan “membangun jembatan” antara cita-cita yang diniatkan di masa kini dan hasil nyata yang akan kita raih di masa depan dalam rangka mengahadapi perubahan lingkungan bisnis.

    • Manajemen Sumberdaya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) adalah pengelolaan pegawai secara optimal yang prosesnya didasarkan pada informasi tentang kebutuhan kompetensi dalam organisasi dan informasi tentang kompetensi individu.

    • Implementasi MSDM-BK di lingkungan PT PLN (Persero) dan Anak Perusahaan merupakan salah satu inisiatif strategis yang disiapkan untuk mentransformasikan sumberdaya manusia (Human Capital).

    • Kesuksesan perusahaan dapat diraih dengan cara menciptakan organisasi dan budaya yang mampu menumbuhkan kreativitas dan kolaborasi.

    • Pertumbuhan perusahaan berkaitan dengan kemampuan pengelolaan sumber daya dan peningkatan daya saing, yang dapat ditempuh dengan memperhatikan jenis-jenis kompetensi yang wajib dikembangkan dalam organisasi.

    • Untuk itu, pengembangan SDM berbasis kompetensi merupakan kata kunci agar perusahaan yang sukses memiliki life cycle yang panjang. Di samping itu, perhatian manajemen dalam hal mengembangkan pegawai menjadi talenta sukses perlu menjadi bagian dalam setiap operasional perusahaan.

Sistem Organisasi Pada PLN

Model organisasi PLN menggunakan model matriks dimana didalam organisasi matriks seorang bawahan mempunyai atasan lebih dari satu. Struktur organisasi matriks pada dasarnya mempunyai tujuan untuk memadukan berbagai struktur organisasi yang telah ada serta unsure personalia yang ada dalam organisasi dengan berbagai spesialisasinya guna menyelesaikan suatu proyek atau pekerjaan.

Renewing Organisasi untuk Sebuah Perubahan
Pembaharuan adalah transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan peningkatan dramatis dalam efektivitas, efisiensi dan kemampuan mereka (anggota organisasi) dalam melakukan inovasi. Transformasi ini dicapai dengan mengubah tujuan,sistem insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan dan budaya sistem dan organisasi pemerintah. Pembaharuan organisasi harus dilakukan agar PLN dapat  mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Pembaharuan yang dilakukan PLN ;

1. Downsizing
Downsizing berarti perubahan radikal dan sistemik dalam situasi perusahaan. Downsizing harus difokuskan pada perubahan budaya dan sikap organisasi dan nilai karyawan. Downsizing yang dilakukan oleh PLN adalah melakukan merger antara bagian energi primer dengan bagian pengadaan strategis, hal sangat memungkinkan karena PLN tidak lagi fokus pada bidang energi primer, sehinga akan kurang efisien jika bidang energi primer terus berdiri sebagai satu bagian. Merger dengan bidang pengadaan strategis akan lebih memudahkan dalam hal koordinasi yang efektif.

2. Interakasi dengan Lingkungan
PLN merupakan organisai dengan system terbuka yang mana harus berinteraksi dengan lingkungannya, keberhasilan organisasi dengan sistem terbuka sangat bergantung pada kemampuannya untuk menjalin kerjasama yang baik, karena untuk menghasilkan produk PLN membutuhkan pertamina sebagai partner untuk penyediaan energi listrik.

3. Inovasi
Sebuah perusahaan untuk berhasil harus kompetitif. Daya saing dan inovasi terkait erat, perusahaan  harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif, tidak hanya satu tetapi juga sulit untuk ditiru. Inovasi  merupakan proses berupaya mencari cara untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik daripada sebelumnya. Inovasi juga berarti melakukan sesuatu dengan ide-ide yang baru dan mengikuti pasar. Perubahan yang dilakukan oleh Meneg BUMN dengan mengganti Dirut PLN merupakan suatu langkah menuju terciptanya pemikiran dan terobosan yang baru. Kesuksesan program Sehari sejuta sambungan dan 6 Bulan Bebas Bayar Pet Di Seluruh Indonesia merupakan salah satu bentuk inovasi yang didapatkan dengan melakukan pembaharuan organisasi di tubuh PLN sendiri.

PLN merupakan tipe organisasi yang menganut sistem terbuka, sehingga ia harus berinteraksi dengan lingkungan luar untuk dapat terus menghasilkan produknya. Pembaharuan organisasi pada struktur maupun personal, sangat dibutuhkan untuk dapat terus bersaing dengan pasar, dan menjaga eksistensinya.

Sumber :
www.pln.co.id
http://www.pln.co.id/jaser/?p=398
http://hpmassignment.blogspot.com/2013/12/struktur-dan-renewing-organisasi-pln.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar